Tak kukira lamanya
waktu ini telah ku pergunakan hanya untuk mereka-reka perasaan ku, perasaan
yang sudah tumbuh sejak lama tetapi keberadaannya selalu saja terbengkalai
bahkan tidak terurus dengan baik. Dan kini kisah kelam lembar percintaanku
mulai terisi kembali untuk lebih pastinya aku sendiri tidak begitu mengerti,
semua ini berubah karena ada seorang
wanita yang mengubah tatanan pemikiranku yang dulu selalu menghujat, mencerca
cinta. Kini aku percaya bahwa ada masanya hidup itu membosankan dan ada kalanya
kita ingin hidup selamanya, aku percaya dan aku alami itu. Dan semua akan
berputar-putar sesuai dengan siklusnya seperti ada orbit tersendiri melalui
kehendak Tuhan.
Pertama melihat kamu semua biasa saja tidak tampak rasa peduliku terhadap kehadiran mu karena waktu itu aku menutup semua pintu dan masih batu terhadap pemikiran bodohku. Rasanya waktu itu berjalan datar, masuk kelas duduk lalu diam. Malas rasanya untuk melihat kanan-kiri untuk sekedar berkenalan dengan teman baru walaupun aku tau banyak orang melayangkan predikat angkuh terhadap diriku tetapi sekali lagi rasa peduliku sudah tidak bersisa lagi untuk menanggapi hal semacam itu.
Pertama melihat kamu semua biasa saja tidak tampak rasa peduliku terhadap kehadiran mu karena waktu itu aku menutup semua pintu dan masih batu terhadap pemikiran bodohku. Rasanya waktu itu berjalan datar, masuk kelas duduk lalu diam. Malas rasanya untuk melihat kanan-kiri untuk sekedar berkenalan dengan teman baru walaupun aku tau banyak orang melayangkan predikat angkuh terhadap diriku tetapi sekali lagi rasa peduliku sudah tidak bersisa lagi untuk menanggapi hal semacam itu.
Tiba pada masanya
beberapa bulan kemudian ketika itu hujan deras turun menghakimi genting sekolah
waktu sudah beranjak sore hari terasa gelap tetapi aku masih sibuk menghabiskan
soal-soal yang membosankan, tiba-tiba dari belakang seorang wanita memanggilku
hingga saat ini suara menyejukan hati itu masih sering kuingat. Dan ketika aku
menoleh sebuah lengkung senyuman di bibirmu tergambar jelas sekali tanpa ada
paksaan sangat natural sekali senyum kamu yang menenangkan hati itu. Sempat aku
melamun melihat wajahmu tetapi kupalingkan kembali kedepan agar kamu tidak tau
betepa merah malunya wajahku dan ketika itu aku coba untuk berpura-pura
bersembunyi dibalik ekspresi yang datar padahal didalam hati berteriak “Oh
Tuhan manis sekali, cantik sekali”. Tak sanggup lagi aku untuk berpura-pura tak
peduli untuk membohongi perasaan hati demi sekedar menjaga gengsi, aku yakin
ini pertanda aku jatuh cinta.
Semakin lama aku
mengenalmu, dekat denganmu semakin menenggelamkanku kedalam arus cintamu sulit
sekali untuk mengelaknya tetapi
kedekatan yang sudah kita jalin ini harus tetap berlanjut meski hati sepertinya
ingin meledakan perasaan ini. Rasanya aku seperti menyimpan bom waktu yang
tidak tau kapan akan meledak.
Untuk pertama
kalinya semenjak dulu aku merasakan kegelisahan, kekhawatiran dan kebingungan
ketika aku bersama denganmu..
Aku khawatir
karena takut jika aku katakan semuanya akan berakhir disini tak ada lagi
kedekatan, tak ada lagi kebersamaan dan tak ada lagi senyumanmu
Dan aku bingung
karena setiap harinya aku bertanya apa yang bisa kulakukan, semuanya menjadi
rumit.
Tetapi tak apalah
aku memilih menjaganya agar kelangsungan kedekatan ini tetap ada. Seringkali
hatiku berbisik “Jika saja kamu pembaca hati dan fikiran yang hebat mungkin
saja kamu tau perjuangan apa yang kuhabiskan untuk bersamamu, merelakan perasaanku
demi sekedar ada didekatmu dan menjaga beberapa cinta pasti yang datang
menggoda hati ini”.
Dan tidak terasa
sudah 2 tahun lebih aku menyimpannya tak sadar rasanya sudah selama itu. Pintu
perpisahan semakin dekat tetapi sampai kini tak ada nyali dan keberanian untuk
sekedar berbicara bahwa aku menyayangimu entah sampai kapan rasa ini hanya
menggebu-gebu dalam hati. Dan jika semua ini tidak tersampaikan maka aku hanya
ingin pepatah “Cepat atau lambat kamu
akan tau” itu benar adanya mungkin saja kecantikanmu tak aka pernah kuraih
tetapi ada didekatmu selalu saja menjadikan hariku bermakna lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar