Translate

Sabtu, 01 Maret 2014

Seandai-andainya


Ketika itu tampaknya suasana belum begitu gelap masih ada sisa matahari sore yang masih sudi untuk meluangkan sinarnya menyoroti lapangan ditempat ku duduk. Dalam kerasnya tembok mataku menelusuri setiap sudut ruangan kelas berharap menemukan seorang sosok wanita cantik yang tersenyum. Aku berdiri lantang dengan sisa tenaga yang ada mencoba menahan lelahnya sisa tenaga sehabis berolahraga fikirku dia masih ada dan belum mau mata ini berhenti menerawang keseluruhan ruangan.

 Aku ingin tetap mencari dia dengan pasti lalu kaki ini seperti melangkah sendiri mencarimu walaupun menerjang sakitnya melawan pegalnya tapi semuannya kulakukan karena aku masih percaya dirimu masih bertahan ada.
Awalnya mataku tertuju pada ruangan atas karena disitulah aku sering dengar suara manja dan merdu menyejukan hati berasal dengan bergegas kulangkahi tangga sekaligus tiga tetapi saat aku masuk hanya ada piano hitam yang tua dan beberap not dalam kertas yang berantakan dilantai tetapi asa ku masih terjaga aku coba mengulas kembali aku ingat tiba-tiba aku merasa harus kembali ketengah lapangan dan kembali mataku kembali berjelajah dan menerawang sembari sedikit menerka dimanakah kamu berada. Aku coba mencari ke halaman belakang karena aku selalu melihatmu membaca novel tua dikursi dekat kolam tetapi sesaat aku bergegas hanya ada petugas kebersihan yang selalu setia memungut daun yang jatuh dari pohonnya. Lelah rasanya tetapi aku tidak boleh menyerah lalu aku mencoba bertanya pada temanku “Apakah kamu melihat dia?” lalu  temanku menjawab “ Dia sudah pulang sejak tadi”. Mendengarnya serasa ditusuk belati bertubi-tubi ternyata sosok diriku belum atau tidak berarti untuk dia, tetapi apa yang bisa kuperbuat? meminta seseorang yang bukan pasangan ku utuk menyemangatiku layaknya kekasih.
Andai saja kamu datang dan ada disini secara lugas aku katakan bahwa aku akan tetap berdiri menuggumu kembali kesini hingga seterusnya hanya itu yang akan kulakukan dan katakan.
Andai saja kamu ada disini memberikan handuk dan mengusap keringat yang berjatuhan dengan penuh perhatian seperti perasaan yang sudah tertahan lama dihati ini...
Dan andai saja kamu mendengar bisikan hati ini maka kamu akan tau sudah seberapa lamanya aku menyayangi dirimu......... tapi itu semua andai kamu “mau” tau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar