Ditengah puluhan
pergerakan teman yang lainnya
Aku melihat bahkan
terfokus pada satu wanita, kamu
Tak ada yang bisa
mengalahkan semangatku untuk terburu-buru menuju sekolah selain kamu
Seringkali kamu
membuyarkan semua rumus yang kuhafal dengan baik di otakku
Entah apa yang ada
dalam kecantikanmu sehingga mampu membuat logika tak berdaya
Sehingga rumus
yang hinggap selama bertahun-tahun ini lenyap dalam hitungan detik
Kegelisahan ini
terkadang membuatku mengelus jantung yang berdetak kencang
Bahkan dalam
keheningan kelas yang tengah ujian
Aku mencoba
mencuri satu tatapan, ketika wajah seriusmu menatap soal
Setelahnya aku
tersenyum ke langit kelas dan kupejamkan mata sembari berkata
“Kamu makhluk
indah dalam kelas”
Terkadang aku
seperti kebingungan, khawatir, menerka dan mencari-cari
Ketika sosokmu
menghiasi papan absen, ingin sekali aku bertanya kepada temanku
Tetapi aku tidak
mau mereka tau ke khawatiranku dan kepedulianku padamu
Anehnya pada saat
aku duduk disampingmu, benakku meminta agar aku pergi dari situ
“Bodoh”. Kenapa
aku membuang kesempatan itu, setiap harinya aku bermurung diri
Memikirkan kenapa
itu terjadi, pada akhirnya aku tau mengapa itu terjadi
Alam bawah sadarku
mengerti kamu hanya bisa kukagumi tanpa bisa kumiliki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar