Sudah lama gue mau
ngebahas tentang hal yang satu ini, kira-kira semenjak mulut gue ke makan
omongan sendiri gara-gara suka menyudutkan orang-orang yang lagi galau. Hingga
akhirnya dia telah pergi merasakan sendiri...
Dan sekarang gue
sadar masalah hati itu bukanlah seperti masalah ataupun penyakit yang semua
orang tau obatnya. Misalnya begini kalo kita pusing otomatis kita harus minum
obat pusing bukan obat sakit perut, beda waktu patah hati mungkin diantara
orang satu dan sama yang lain secara bersamaan lagi patah hati tapi waktu
mereka dikasih obat yang sama mereka bakalan nolak kenapa? mungkin karena menurut
mereka obatnya itu gak cocok ataupun gak selaras sama sakit yang mereka rasain.
Mereka akan cari obat penawarnya sendiri ada yang obatnya dengan cepet-cepet
cari pacar lagi, ada yang mengusirnya dengan berolahraga ataupun melakukan hobi
dan ada juga yang lari ke hal-hal negatif contohnya mabok, narkoba.
Dan ketika gue
patah hati bertahun-tahun yang lalu sampai sekarang masih patah hati obat
pengusirnya itu dengan tidur atau gak curhat dalam bentuk tulisan karena gue
agak sedikit malu buat cerita ke yang lain. Dan ada hal baru yang gue tau pas
lagi patah hati itu contohnya gak tau kenapa semua hal yang berkaitan mengenai
seseorang yang disayangi itu seperti memancing kegalauan muncul ke permukaan.
Dan gak heran kalo orang yang baru putus itu suka bertindak aneh, walaupun gak
semuanya sih cuma gua doang yang bertindak aneh.
Pas lagi patah
hati gue pernah coba-coba buat bikin sesuatu yang sebelumnya belum pernah gue
bikin yaitu gue bikin kue. Karena kue itu enak yaudah gue bikin terus dimakan.
Tapi rasa sakit hati yang gue rasa gak kunjung hilang atau paling gak lupa kalo
gue lagi patah hati. Setelah buat dan makan kue bikinan sendiri gue dapet
pencerahan yaitu ternyata bikin kue itu susah-susah gak gampang sama kaya patah
hati.
Rasa dari sakit
hati itu sendiri menurut gue sih sakit. Kaya lagi patah hati. Gitu. Dan
ternyata bukan rasa suka saja yang gak
bisa dijelaskan dengan kata-kata tetapi patah hati juga. Juga bukan cuma
kesempurnaan fisik manusia saja yang relatif tetapi rasa patah hati juga,
karena menurut gue jika kita harus menanyakan kepada orang-orang bagaimana
rasanya patah hati penjelasan mereka secara garis besar sama yaitu sakit,
tetapi tergantung kepada orangnya kembali gimana menghadapinya. Menurut gue sih
gitu dan kalo pun pernyataannya salah itu kan pandangan gue jangan diikutin.
Karena sampai sekarang sisa patah hati itu masih menghinggapi bayangan
kehidupan cinta gue.
Sekarang gue
berfikir walaupun nilai ulangan di remidial semua gue tetep coba berfikir, isi
dari fikiran gue bertanya kenapa “patah” hati itu sesakit ini padahal bukankah
“jatuh” hati juga harusnya sakit? bukannya kata “patah” dan “jatuh” itu dalam
kamus itu sama-sama sakit? apa karena ada kata “hati” jadi berubah makna?
Dan setelah
berfikir gue jadi sedikit mengerti mengenai hal ini walaupun pemikiran gue agak
aneh dan gak bikin patah hati gue semakin baik. Dan mungkin ada kutipan yang
pernah gue baca di kumpulan kata bijak dan sedikit gue edit lagi
Karena hati itu
seperti kaca yang jika pecah akan berantakan, namun bukan berarti tidak bisa
susun kembali memang bisa, tapi bekasnya masih bisa kita lihat dengan jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar